Kamis, 01 Februari 2018

URGENSI MANASIK HAJI PADA ANAK RA/TK/PAUD

  Arkan al-din atau arkan al-Islam adalah pilar-pilar agama yang menjadi pondasi wajib bagi orang-orang yang beriman dan merupakan dasar dari kehidupan seorang muslim. Hal ini berdasarkan hadist Rasulullah SAW yang dibawa oleh Malaikat Jibril A.S. yang sering diistilahkan dengan hadist Jibril yaitu:
عن أبي عبد الرحمن عبد الله بن عمر بن الخطاب رضي الله عنهما قال : سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : ( بني الإسلام على خمس : شهادة أن لا إله إلا الله ، وأن محمدا رسول الله ، وإقام الصلاة ، وإيتاء الزكاة ، وحج البيت ، وصوم رمضان ) رواه البخاريومسلم .
Abu Abdurrahman Abdullah bin Umar bin Khaththab Radhiyallahu ‘anhu berkata : Aku pernah mendengar Rasululah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Islam dibangun atas lima pekara. (1) Persaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad Rasul Allah, (2) mendirikan shalat, (3) mengeluarkan zakat, (4) melaksanakan ibadah haji, dan (5) berpuasa Ramadhan”. [HR Bukhari dan Muslim].
Dari uraian hadits di atas satu poin yang penting yang membutuhkan praktik yang praktiknya lebih banyak dari praktik poin rukun-rukun yang lain yaitu melaksanakan ibadah haji. Pelaksanaan atau praktik  (manasik) ibadah haji betul-betul membutuhkan sesuatu yang banyak baik dari bacaan, tata cara, waktu bahkan tempat menjadi perhatian yang betul-betul dapat dikuasai sehingga pelaksanaan ibadah haji ini hanya dapat dilaksanakan oleh orang yang dikatakan "mampu" dalam beberapa hadist dan al-Qur'an
وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَا عَ إِلَيْهِ سَبِيلًۭا ۚ
“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah..."

Memperkenalkan manasik haji pada anak Raudlatul Athfal (RA)
Salah satu agenda tahunan pengurus IGRA NTB adalah program Manasik Haji. Progam ini ternyata menjadi daya tarik tersendiri bagi para lembaga-lembaga RA walaupun pelaksanaan manasiknya jauh dari momen perayaan hajinya (bulan zulqa'da-zulhijjah) tetapi memperkenalkannya kepada anak-anak sudah dimulai, dan untuk IGRA NTB pelaksanaan manasik haji untuk anak-anak RA dilaksanakan pada bulan Februari.
Penyelenggaran acara manasik haji anak ini membutuhkan biaya dan persiapan yang matang, peralatan yang tidak sedikit, dan tempat atau lapangan bahkan gedung yang cukup luas untuk menampung murid-murid RA/TK/PAUD yang jumlahnya ratusan orang yang terbagi dalam kelompok atau kloter,  dan kebanyakan manasik haji anak RA pelaksanaannya adalah gabungan dari semua lembaga RA yang bernaung di bawah IGRA NTB. Meski mungkin ada juga RA yang secara mandiri melaksanakan sendiri.

Kegiatan manasik haji anak RA
Manasik haji adalah kegiatan praktik (peragaan) pelaksanaan ibadah haji berdasarkan aturan-aturan  yang telah ditetapkan atau yang biasa disebut dengan rukun-rukunnya. Pelaksanaan kegiatan manasik haji, anak-anak yang sebagai peserta jamaah haji dilatih tentang tata cara pelaksanaan ibadah haji yang akan dipraktikkannya nanti ketia Allah memanggilnya, misalnya rukun haji, persyaratan, wajib, sunah, maupun hal-hal yang tidak boleh dilakukan selama pelaksanaan ibadah haji. Bahkan anak-anak peserta manasik juga akan belajar tata cara melakukan praktik tawaf, sa’i, wukuf, lempar jumrah, dan prosesi ibadah lainnya dengan kondisi yang dibuat mirip dengan keadaan di tanah suci.
Pelaksanaan praktik manasik haji ini tentu ada harapan yang akan disampaikan yaitu pemahaman kepada setiap anak tentang bagaimana tujuan utama keberangkatan ke tanah suci Makkah bersama tata caranya.

Manfaat Manasik Haji untuk Anak Usia Dini
Manfaat dari praktik manasik haji ini tentu sangat bermanfaat buat anak-anak bahkan para orang tua juga. Ada beberapa manfaat yang dapat kita ambil dari pelaksanaan manasik ini diantaranya:
  1. Anak akan lebih mengenal dan lebih memahami tentang rukun Islam khusus pada kewajiban haji ini. Jadi mereka dapat mempraktikkan apa yang mereka dapat dari penjelasan-penjelasan (teori) yang diajarkan oleh guru-guru mereka.
  2. Dapat memperkuat Karakter anak, yaitu ketika mereka mengetahui kisah-kisah dari para nabi dan rasul tentang sejarah dari keberadaan Ka'bah, kota Makkah, Kota Madinah dan Kelahiran Nabi Muhammad SAW.
  3. Memotivasi anak untuk bisa menunaikan ibadah haji seperti orang tua mereka atau orang lain.
  4. Anak mendapatkan pengalaman agama sejak dini.
  5. Anak dapat mengetahui makna dari setiap rukun haji dengan harapan dapat mewarnai dalam kehidupannya sehari-hari.
  6. Dapat bershilaturrahim dengan teman-teman sebayanya, sesama agamanya, sesama daerahnya bahkan dapat bershilaturrahim dengan para guru, para pejabat, orangtua lainnya.
  7. Dapat mendorong mereka untuk selalu berdoa dan berharap kepada Allah semoga mendapat panggilan dari Allah SWT.
  8. Dapat menanamkan rasa cinta mereka kepada Islam dan ketaqwaan mereka kepada Allah SWT.
  9. Dengan gerakan dan praktik yang sesuai aturan dapat menyegarkan / menyehatkan baik jasmani dan rohani para peserta didik karena semua badan, hati dan lisan mereka bergerak. Seperti membaca talbiyah dan do'a lainnya yang tiada putus sambil melakukan gerakan/praktik haji yang sesuai dengan ketentuan.
  10. Tahapan-tahapan yang dijalani oleh anak-anak selama manasik tentunya akan dapat melatih mereka untuk bersabar dan istiqomah dalam melaksanakan perintah tersebut.
  11. Semua aspek perkembangan dari pelaksaan manasik haji ini tentu tercapai seuai dengan K-13 baik itu nilai moral dan agama, motoriknya, sosial emosionalnya, kognitifnya, bahasa dan seninya.


Dari pemaparan dan pengertian di atas, maka pengenalan tata cara pelaksanaan (manasik) haji menjadi urgen mengingat banyak manfaat dan hasil yang didapat ketika melaksanakan kegiatan ini. salah satu ugen dari kegiatan ini adalah memberikan pemahaman tentang tujuan datang ke tanah suci Mekkah. Memahami hal-hal yang harus dilakukan selama haji, agar lebih mudah nantinya. Dalam manasik haji umumnya juga akan dipelajari tetang bahasa, budaya, dan kondisi Arab Saudi nantinya. Kegiatan manasik haji umumnya diberikan kepada calon jamaah yang hendak berangkat ke Tanah Suci. Namun seiring perkembangan zaman, praktik manasik haji juga dipelajari oleh anak-anak. Mereka yang masih belajar di Taman Kanak-Kanak atau Sekolah Dasar, kini mendapatkan ilmu manasik haji dari para guru.

Semoga program mulia yang dilaksanakan oleh para penggiat pendidikan khususnya di lembaga anak usia dini seperti Raudlatul Athfal (RA) yang tergabung dalam lembaga Ikatan Guru Raudlatul Athfal (IGRA) mendapat perhatian pemerintah, dan Ridha Allah SWT. |Amin ya Mujibassailin. 2/2/18 (abi yazid)


1 komentar: